Senin, 28 November 2011

20 Fakta Tentang Kucing + Cara Menghitung Umur Kucing


sumber: By Mantab Jaya Blog di 19:46 Label: BINATANG
1. Kucing memiliki 30 ruas tulang belakang, yaitu 5 kali lebih banyak dari manusia
2. Kucing memiliki 230 tulang, yaitu 24 kali lebih banyak dari manusia
3. Kucing tidak memiliki collarbone, sehingga memungkinkan masuk melewati celah selebar kepalanya
4. kelenturan tubuh kucing sangat menakjubkan, kaki depannya dapat diputar ke segala arah dan setengah bagian tubuhnya dapat bergerak ke arah yang berlawanan
5. Pendengaran kucing lebih sensitif dari manusia dan anjing. Batas pendengaran kucing 65 khz, sedangkan manusia 20 khz
6. Kucing memiliki mata terbesar dibandingkan dengan mamalia lainnya (dalam hubungannya dengan besarnya tubuh)
7. Kucing tidak dapat melihat pada kegelapan total, akan tetapi ketajaman matanya pada malam hari sangat baik. Mata kucing memiliki lapisan perefleksi cahaya yang disebut tapetum yang dapat berfungsi untuk memperkuat cahaya yang masuk retina
8. Cakupan pandangan kucing 185 derajat
9. Kucing memiliki indera penciuman 20-80 juta sel olfactory, sedangkan manusia hanya 5-20 juta
10. Denyut nadi kucing normal antara 110-170 denyutan per menit (jika anda ingin melakukan pengecekan denyut nadi lakukan di paha belakang di bagian sendi yang menghubungkan kaki dengan tubuh)
11. Kucing menarik nafas sebanyak 20-40 kali per menit
12. Suhu tubuh kucing normal 102F atau 38.8C
13. Kucing kampung dapat lari dengan kecepatan 31 mile per jam
14. Kucing memiliki system syaraf yang sangat sensitive
15. Kucing dapat melompat ke ketinggian 5 kali tinggi badannya
16. Setiap kucing memiliki nose pad yang sangat khas, sehingga tidak akan penah ada dua kucing yang memiliki sidik hidung yang sama
17. Kucing merespon panggilan wanita lebih baik dari pada pria, mungkin karena suata wanita memiliki puncak yang lebih tinggi (atau mungkin kucingnya genit)
18. Orang yang alergi terhadap kucing pada umumnya alergi terhadap air liur kucing
19. Telah dibuktikan secara ilmiah bahwa mengelus-elus kucing merupakan salah satu cara menurunkan tekanan darah kita
20. Rataan umur kucing 15-16 tahun








2-4 minggu
Kucing : Gigi susu Incisors/seri tumbuh
Anjing : Belum ada gigi yang tumbuh

3-4 minggu
Kucing : Gigi susu Canines/taring tumbuh
Anjing : Gigi susu canines tumbuh

4-6 minggu
Kucing : Gigi susu Premolar/geraham tumbuh pada rahang bawa
Anjing : Gigi susu Incisor dan premolar tumbuh

8 minggu
Kucing : Semua gigi susu sudah tumbuh
Anjing : Semua gigi susu sudah tumbuh

3 - 4 bulan
Kucing : Permanen gigi Incisors tumbuh
Anjing : Belum ada gigi permanen yang tumbuh

4 - 5 bulan
Kucing : Permanen gigi canine, premolar, dan molar mulai tumbuh
Anjing : Permanen gigi Incisors tumbuh dan beberapa premolar dan molar tumbuh

5 - 7 bulan
Kucing : Semua gigi permanen tumbuh pada bulan ke-6
Anjing : Permanen gigi canine, premolar dan molar tumbuh pada bulan ke-7

1 tahun
Kucing : Gigi putih dan bersih
Anjing : Gigi putih dan bersih

1 - 2 tahun
Kucing : Gigi mulai aus dan muncul karang gigi (kuning) pada beberapa gigi di belakang gigi
Anjing : Gigi mulai aus dan muncul karang gigi (kuning) pada beberapa gigi di belakang gigi

3 - 5 tahun
Kucing : Adanya karang gigi (kuning) yang lebih banyak (semua gigi)
Anjing : Adanya karang gigi (kuning) yang lebih banyak (semua gigi)

Berikut disertakan (tautan) rumus gigi pada beberapa hewan :


catatan ini dikutip dari :








LAPORAN FISIOLOGI OTOT DAN SYARAF



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.        DASAR TEORI
1.    impuls saraf dan kontraksi otot
impuls saraf merambat dari dendrit sampai ujung akson. Setiap yang kekuatannya mencapai harga ambang yang menimbulkan potensial aksi yang akan merambat sepanjang akson dan ini disebut impuls saraf. Pada ujung akson, pada motor-end-plate, impuls saraf ini menyebabkan sekresi asetilkolin yang ditangkap oleh reseptor, yang terletak pada serabut otot. Reaksi asetilkon-reseptor ini menimbulkan potensial aksi pada serabut otot yang akan menjalar berupa impuls otot melalui tubulus T yang nantinya akan sampai pada sisterne reticulum sarkoplasma, dan menstimulasi pengeluaran Ca++. Peningkatan kadar ion Ca++ bebas intra sel yang berasal dari reticulum sarkoplasma ini diperlukan untuk berlangsungnya kontraksi otot rangka, demikian pula energy dari ATP yang dihidrolisa oleh ATP-ase. Setelah kontraksi selesai ion kalsium harus dipompa kembali kedalam sisterne secara aaktif yang juga memerlukan energi dari ATP.
2.    Mekanisme kerja alat perangsang
a)    pinset galvanis
kaki-kaki pinset galvanis terdiri dari tembaga (Cu) dan seng (Zn). Menurur deret volt antara keduanya terdapat perbedaan potensial, yang apabila dihubungkan melalui sesuatu larutan elektrolit akan terjadi arus listrik. Cu merupakan kutub positif dan Zn kutub negative.







1.2.TUJUAN
            Praktikum ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar terampil dan mahir  untuk :
1.    mematikan katak untuk diambil bagian tubuhnya.
2.    Membuat sendiaan otot saraf.
3.    Mengenal berbagai macam rangsang dan sifatnya terhadap sediaan otot saraf.
4.    Menentukan masa laten, masa kontraksi, dan masa relaksasi suatu kontraksi sederhana pada otot skelet.

1.2.        BAHAN DAN ALAT
1.    Katak air (fejervarya cancrivora)
2.    sonde
3.    papan katak
4.    jarum pentul
5.    alat diseksi
6.    gunting
7.    larutan garam faali : NaCL 0.65%
8.    gelas arloji
9.    pinset galvanis
10. Stimulator elektronik
11. Kristal garam dapur atau gliserin
12. Cuka glacial
13. Gelas pengaduk
14. Korek api.




BAB 2
2.1.        METODE KERJA
1.    mematikan katak untuk keperluan percobaan
tujuan : memperlakukan hewan percobaan dengan menimbulkan sakit seminimal mungkin agar katak tidak merasakan sakit, otaknya dirusak dan agr tidak meronta selama perlakuan, sumsum punggungnya dirusak.
a)    Pegang katak dengan memegang kepala katak dengan dengan menempatkan kepala katak tersebut antara telunjuk dan jari tengah, fiksir katak dengan ketiga jari lainnya. Lalu bengkokkan kepalanya.
b)    Tusuk otak katak dengan sonde yang tajam pada foramen oksipitalenya ( pada sudut medial antara garis tulang kepala dengan garis tulang punggung)
c)    Dorong sonde kira-kira sedalam 0.5 cm dan putar kekiri dan ke kanan kemudian ke atas dan ke bawah, maju mundur untuk merusak bagian otak katak.
d)    Lihat mata hewan percobaan, bila setengah menutup dan tidaka ada reaksi lagi terhadap sentuhan, perusakan dihentikan.
e)    Sekarang masukan sonde ke sumsum tulang belakang melalui bekas tusuka tadi untuk merusak sumsum punggung. Pastikan bahwa sonde masuk kedalam rongga sumsum punggung, dan tusukan sonde ejauh mungkin sehingga seluruh sumsum punggung sudah rusak. Perhatikan kaki katak  yang meronta-ronta sewaktu sonde ditusukan sebagai tanda medula spinalis tertusuk.
f)     Lepaskan sonde, kaki-kaki katak menjadi lemas. Jika katak masih bergerak-gerak berarti perusakan smusum tulang punggung belum sempurna. Jika pengrusakan sudah sempurna baru lakukan prosedur berikut nya. Gunakan katak ini untuk membuat sediaan katak saraf


.
2.    Membuat sedian otot saraf (atau disebut juga preprat saraf otot)
a)    Letakan katak yang telah dimatikan tadi di atas papan katak dalam posisi telungkup, dan fiksir dengan mengunakan jarum pentul.
b)    Dengan menggunakan scalpel, sayat fasica antara m. Biceps femoris dengan m.semimembranosus. kuakan kedua otot tersebut sampai n.ishiadicus dan a. Femoralis nampak jelas terlihat.
c)    Telusuri n.ishiadicus ke bagian atas sambil mengunting otot-otot di sebelah atasnya.
d)    Telusuri terus saraf ini sampai ke daerah punggung kemudian potong tulang di lateral perut dengan gunting.
e)    Buka kulit dan otot perut kemudian singkirkan jeroan.
f)     Sambil tetap mengikuti dan mengamati n. Ishiadicus potonglah pinggul supaya lebih mudah mengisolasi n. Ishiadicus sampai dibagian paha.
g)    Ikatlah n. Ishidicus dengan benang pada bagian ujung di tempat keluarnya dari sumsum punggung. Untuk isolasi selanjutnya peganglah benang.jangan memegang sarafnya karena ini bisa merusak saraf tersebut.
h)    Potonglah n. Ishiadicus di bagian atas ikatan benang dan bersihkan saraf tersebur dari otot.
i)     Kupas kulit kaki dan paha dengan cara menarik dari atas kebawah.
j)     Potonglan tendo Achilles untuk mengislasi m. Gastrocnemius, kemudian potong sekitar ¼ bagian os femur biceps.
k)     Menemukan otot-otot saraf yang terdiri atas ¼ bagian os femur, n. Ishiadicus, dan ¼ bagian biceps.





2.2. HASIL
Macam rangsang
Kontraksi
waktu
besar
Mekanis
Cepat, 5 detik
++
Galvanis
Sangat Cepat, 2 detik
+++
Osmosis
Lambat, 1 menit
+
Suhu
Tidak bereaksi
-
Kimia
Lambat, 1 menit
+
Faradis
Sangat Cepat, 2 detik
+++
Keterangan :
+          : rangsangannya lambat dan besarannya sedikit
++        : rangsangannya cepat dan besarannya banyak
+++     : rangsangannya sangat cepat dan besarannya sangat banyak













2.3.        PEMBAHASAN
Pada katak yang tidak dirusak bagian saraf tepinya, ternyata otot katak masih dapat berkontraksi.
a.    rangsangan mekanis yang diberikan dengan cara menjepit pangkal n.ishiadicus dengan pinset, sifat kontraksi otot nya kuat (++).
b.    rangsangan osmotis dan rangsangan kimiawi, sifat kontraksi ototnya lemah (+). Rangsangan osmotis adalah rangsangan yang diberikan  dengan cara menempelkan garam dapur pada pangkal saraf.  rangsangan kimiawi yang diberikan dengan cara menempelkan pangkal saraf pusat dengan kapas yang telah diberikan asam cuka.
c.    rangsangan panas yang diberikan dengan cara menempelkan gelas pengaduk yang telah di panaskan pada pangkal saraf, kontraksi otot yang diberikan tidak ada.
d.    ransangan galvanis yang diberikan dengan cara menempelkan pinset galvanis pada saraf kontraksi yang diberikan sangat kuat(+++).
e.    rangsangan faradis yang diberikan dengan rangsangan tunggal dengan elektroda dari  suatu induktorium atau stimulator kontraksi yang diberikan sanagat kuat kuat(+++), hal tersebut terjadi karena impulsyang diberikan sangat kuat.


 

1.3.        Kesimpulan
Untuk mengontrol dan mengatur kerja system, organ tubuh memiliki suatu system yang dikenal sebagai system koordinasi atau system syaraf.
Pada umumnya system syaraf mengatur aktivitas alat-alat tubuh yang mengalami perubahan cepat seperti pergerakan pada otot. system syaraf akan menimbulkan tanggapan terhadap rangsangan yang diterima.
Dimana gerakan refleks terjadi tanpa disadari terhadap stimulus.